Remaja Gaul Tapi Saleh, Mungkinkah?
Masa remaja memang
masa yang penuh gaya, suka cita, dan hura-hura. Tak jarang mereka bertindak semau
gue, hanya memikirkan dirinya, tanpa peduli siapa di sekitarnya dan dari
mana ia mendapatkan modal untuk bergaya. Tak sadar, di balik penampilannya ada
jerih payah orang tua. Di balik arogansinya ada sebuah harapan besar ibu dan
bapaknya untuk masa depannya.
Tetapi apa mau dikata, cita-cita itu
seakan sirna ditelan masa karena apa yang menjadi harapan orang tua tampaknya
tidak terlaksana. Itulah gambaran remaja yang menjadi korban propaganda
musuh-musuh Islam untuk menyesatkan generasi remaja Islam, dengan dalih
kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia. Para remaja lebih memilih
kehidupan yang bebas tanpa batas daripada kehidupan yang dinaungi dengan
syariat, lebih memilih maksiat daripada shalat, lebih memilih hal-hal yang
mubazir daripada berzikir.
Itulah gambaran remaja zaman
sekarang, maka janganlah menjadi remaja yang banyak gaya, karena banyak bergaya
pasti akan banyak dosa apabila banyak dosa, maka tidak lain neraka adalah
tempatnya. Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan bergeser kaki seorang
manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai
pertanggungan jawab) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa
dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh
dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya” (HR
At-Tirmidzi)
Perlu kita sadari bahwa karena
kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan peningkatan keimanan telah
merusak moral kaum muslimin terutama oleh sebagian remaja di sekitar kita.
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang mestinya menjadi pegangan telah ditinggalkan
oleh sebagian besar remaja saat ini, sebagai gantinya mereka rame-rame
menghadapkan wajah dan pikirannya kepada orang-orang barat yang pada umumnya
mereka adalah orang-orang kafir.
Agama Islam sangat memberikan
perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para remaja. Karena generasi muda
hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi
yang menopang masa depan umat ini. Oleh karena itulah, banyak ayat Al-Qur’an
dan hadits Rasulullah saw yang mengingatkan kita untuk senantiasa membina dan
mengarahkan para remaja kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini
akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan
generasi muda yang saleh.
Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh
golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada
hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang
pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”.
Hadits yang agung ini menunjukkan
betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan
bagi seorang remaja muslim, sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang
pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits ini.
Maka tak ada waktu lagi selain
sekarang untuk mengubah kebiasaan lama yang bergelimang dosa kita ganti
dengan kebiasaan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat serta mengusahakan
kebaikan bagi dirinya dan membiasakan diri untuk selalu menetapi amal saleh dan
ibadah kepada Allah Ta’ala, agar kita termasuk ke dalam golongan orang-orang
yang mendapatkan keutamaan dan kemuliaan besar dari Allah. Wallahu’alam.